Seorang bos sebuah perusahanan di kawasan Jakarta Selatan, merangkap sebagai misionaris Kristen. Kepada bawahannya ia menyodorkan buku saku 77 halaman berjudul “Riwayat Singkat Pusaka Peninggalan Nabi Muhammad SAW” tulisan Drs A Poernama Winangun. Seorang muslimah yang menjadi sasaran misi bos Kristen tersebut, meminta kepada Tim FAKTA untuk menjawabnya.
Buku saku yang sarat dengan penyimpangan tafsir Al-Qur`an dan sejarah Rasulullah ini tergolong buku “gelap” karena tidak mencantumkan nama dan alamat penerbitnya. Akibatnya, Tim FAKTA menemui jalan buntu untuk bisa berdialog dengan penulis buku ini. Maka melalui rubrik ini, Tim FAKTA mengundang Poernama Winangun, penulis buku ini untuk berdialog secara ilmiah mengenai isi buku tersebut.
Setelah pindah agama dari Islam, Poernama Winangun rajin menulis buku-buku yang menyelewengkan ayat-ayat Al-Qur`an untuk menyebarkan kekristenan kepada umat Islam. Dalam menulis buku, Poernama sering memakai nama alias Drs H Amos, Drs Ara Apwin, dll. Bila diteliti, tulisan-tulisan tersebut bukan hasil pikiran dan penelitian sendiri, melainkan hasil jiplakan terhadap tulisan islamologi para pendeta dan penginjil. Hal ini terlihat dari jurus-jurus yang sama ketika menyimpangkan ayat-ayat Al-Qur`an. Ditambah lagi dengan riwayat hidup Poernama Winangun sendiri sebagai seorang yang awam dalam hal keislaman.
Dalam kesaksiannya, Poernama Winangun mengaku lahir pada tanggal 17 Mei 1935. Ia pindah agama dari Islam ke Kristen dalam usia 58 tahun (tanggal 30 Mei 1993). Sampai bulan Mei 1993 (sebelum masuk Kristen), dia hanya hafal surat Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Naas, Al-Ikhlash dan Al-Kautsar, tanpa mengetahui artinya.
Ia juga mengaku sebagai orang yang tidak mengerti Bahasa Arab, sehingga yang dipelajari hanya terjemahan Al-Qur`an saja. Dalam mencari kebenaran agama Kristen, ia mengaku mempelajari dan meneliti Al-Qur`an hanya dalam tempo tiga minggu saja.
Bisa dibayangkan, orang Islam yang sudah berumur 58 tahun hanya hafal lima surat pendek dalam Al-Qur`an tanpa memahami artinya. Padahal anak TK/TPA Islam rata-rata sudah hafal puluhan ayat Al-Qur`an. Inilah bukti betapa awamnya wawasan Islam penginjil Poernama, tak lebih pandai daripada anak TK Islam.
Dengan modal ilmu yang dangkal tentang Islam, maka meneliti Al-Qur`an dalam waktu 3 minggu untuk mencari kebenaran Kristen adalah hal yang mustahil dan tidak masuk akal.
Salah satu kerancuan yang dilakukan Poernama adalah dengan merubah terjemah hadits, lalu dikomentari secara salah bahwa ketika wafat, Nabi Muhammad hanya meninggalkan Alkitab (Bibel) dan Sunnah Nabi Isa. Poernama menulis:
“Pada waktu Muhammad SAW wafat meninggalkan umatnya, tidak ada harta benda yang berarti yang diwariskan kepada anak istrinya, tetapi beliau meninggalkan dua pusaka yang diwariskan kepada umatnya.S
Sabdanya, “Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang keduanya, yaitu Al Kitab dan Sunnah Rasulnya.”
Yang dimaksud dengan Muhammad SAW berpegang kepada Al Kitab ialah Taurat dan Injil yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru karena buku Al-Qur`an pada waktu Muhammad SAW wafat belum terwujud... Sedangkan yang dimaksud dengan Sunnah Rasulnya adalah perintah dan perbuatan Nabi Isa AS putra Maryam” (hlm. 43-44).
Penyimpangan yang sengaja dilakukan oleh Poernama dalam kutipan hadits di atas. Adalah merubah kata “Kitabullah” menjadi “Alkitab,” untuk dicocokkan dengan kemauan penginjil dalam membodohi pembaca. Dalam Kristen, Alkitab adalah nama Indonesia dari The Bible, kitab suci agama Kristen. Ini adalah kesalahan yang sangat mencolok.
Dalam Islam Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya adalah istilah lain dari Al-Qur`an dan Hadits/Sunnah Rasulullah.
Sebelum diutus ke Yaman, Mu’adz bin Jabal ditanya oleh Rasulullah, “Dengan pedoman apa kau putuskan suatu urusan?” Mu’adz menjawab, “Dengan Kitabullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kalau tidak ada dalam Al-Qur`an?” Mu’adz menjawab, “Dengan Sunnah Rasulullah.”
Dari cuplikan percakapan tersebut, jelaslah bahwa maksud “Kitabullah dan Sunnah Rasulullah” adalah istilah lain dari “Al-Qur`an dan Hadits/Sunnah Nabi Muhammad.” Keduanya adalah sumber hukum dalam Islam.
Kitabullah warisan Nabi Muhammad itu adalah Al-Qur’anul Karim, bukan Taurat, Injil, maupun Bibel. Allah menyebutkan bahwa wahyu yang diturunkan kepada beliau adalah Al-Qur`an: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur`an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur” (Qs. Al-Insan 23).
Sebelum Rasulullah wafat, Al-Qur`an sudah selesai diwahyukan kepada beliau, sehingga sempurnalah Islam: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu (Muhammad) agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kamu” (Qs Al-Ma`idah 3).
Pernyataan Poernama bahwa Alkitab (Bibel) yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah warisan Nabi Muhammad, justru menambah daftar keawaman teologinya. Sebagai seorang penginjil, seharusnya dia tahu siapa para penulis Alkitab (Bibel) itu?
Sebagian besar Kitab Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus dkk. Dari seluruh ayat Injil, hanya 18 persen saja yang diyakini sebagai ucapan Yesus.
Penulis Kitab Taurat Musa bukanlah Nabi Musa AS. Sedangkan kitab-kitab Perjanjian Lama yang masih misterius riwayat dan sejarah penulisannya. The Bible Revised Standard Version terbitan Collins tahun 1971 menyebutkan bahwa Kitab Rut pengarangnya tidak diketahui secara pasti (not definitely known); Kitab I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, kitab Ester, kitab Ayub, dan kitab Yunus pengarangnya tidak diketahui (unknown). Kitab Pengkhotbah penulisnya diragukan (doubtful). Kitab Habakuk tidak ada yang tahu tempat dan tanggal lahirnya (nothing known of the place or time of his birth); dll.
Sedangkan yang dimaksud dengan ‘Sunnah Rasul-Nya’ itu bukanlah sunnah Nabi Isa (Yesus), melainkan adalah Sunnah Rasulullah atau Hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu segala perbuatan, perkataan dan keizinan (taqrir) Nabi Muhammad SAW.
Jika penginjil Poernama ingin mematuhi Sunnah Nabi Isa, maka Sunnah Nabi Isa itu yang mana? Karena beliau meninggalkan dunia tanpa meninggalkan tulisan maupun kitab. Sedangkan Kitab Injil milik Kristen yang dinisbatkan kepada beliau pada saat ini, bukanlah Injil peninggalan Nabi Isa. Keempat Injil dalam Bibel itu adalah tulisan orang-orang yang bukan murid Yesus berpuluh-puluh tahun setelah Nabi Isa tidak ada di dunia.
Sampai saat ini, umat Kristen tidak bisa memastikan bahwa tatacara peribadatan yang mereka lakukan itu adalah sesuai dengan tuntunan dan Sunnah Nabi Isa. Hanya seorang penginjil Poernama saja yang berani mengumbar slogan tentang Sunnah Nabi Isa, itu pun tak didukung dalil Alkitabiah.
Buku saku yang sarat dengan penyimpangan tafsir Al-Qur`an dan sejarah Rasulullah ini tergolong buku “gelap” karena tidak mencantumkan nama dan alamat penerbitnya. Akibatnya, Tim FAKTA menemui jalan buntu untuk bisa berdialog dengan penulis buku ini. Maka melalui rubrik ini, Tim FAKTA mengundang Poernama Winangun, penulis buku ini untuk berdialog secara ilmiah mengenai isi buku tersebut.
Setelah pindah agama dari Islam, Poernama Winangun rajin menulis buku-buku yang menyelewengkan ayat-ayat Al-Qur`an untuk menyebarkan kekristenan kepada umat Islam. Dalam menulis buku, Poernama sering memakai nama alias Drs H Amos, Drs Ara Apwin, dll. Bila diteliti, tulisan-tulisan tersebut bukan hasil pikiran dan penelitian sendiri, melainkan hasil jiplakan terhadap tulisan islamologi para pendeta dan penginjil. Hal ini terlihat dari jurus-jurus yang sama ketika menyimpangkan ayat-ayat Al-Qur`an. Ditambah lagi dengan riwayat hidup Poernama Winangun sendiri sebagai seorang yang awam dalam hal keislaman.
Dalam kesaksiannya, Poernama Winangun mengaku lahir pada tanggal 17 Mei 1935. Ia pindah agama dari Islam ke Kristen dalam usia 58 tahun (tanggal 30 Mei 1993). Sampai bulan Mei 1993 (sebelum masuk Kristen), dia hanya hafal surat Al-Fatihah, Al-Falaq, An-Naas, Al-Ikhlash dan Al-Kautsar, tanpa mengetahui artinya.
Ia juga mengaku sebagai orang yang tidak mengerti Bahasa Arab, sehingga yang dipelajari hanya terjemahan Al-Qur`an saja. Dalam mencari kebenaran agama Kristen, ia mengaku mempelajari dan meneliti Al-Qur`an hanya dalam tempo tiga minggu saja.
Bisa dibayangkan, orang Islam yang sudah berumur 58 tahun hanya hafal lima surat pendek dalam Al-Qur`an tanpa memahami artinya. Padahal anak TK/TPA Islam rata-rata sudah hafal puluhan ayat Al-Qur`an. Inilah bukti betapa awamnya wawasan Islam penginjil Poernama, tak lebih pandai daripada anak TK Islam.
Dengan modal ilmu yang dangkal tentang Islam, maka meneliti Al-Qur`an dalam waktu 3 minggu untuk mencari kebenaran Kristen adalah hal yang mustahil dan tidak masuk akal.
Salah satu kerancuan yang dilakukan Poernama adalah dengan merubah terjemah hadits, lalu dikomentari secara salah bahwa ketika wafat, Nabi Muhammad hanya meninggalkan Alkitab (Bibel) dan Sunnah Nabi Isa. Poernama menulis:
“Pada waktu Muhammad SAW wafat meninggalkan umatnya, tidak ada harta benda yang berarti yang diwariskan kepada anak istrinya, tetapi beliau meninggalkan dua pusaka yang diwariskan kepada umatnya.S
Sabdanya, “Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), taklah kamu akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang keduanya, yaitu Al Kitab dan Sunnah Rasulnya.”
Yang dimaksud dengan Muhammad SAW berpegang kepada Al Kitab ialah Taurat dan Injil yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru karena buku Al-Qur`an pada waktu Muhammad SAW wafat belum terwujud... Sedangkan yang dimaksud dengan Sunnah Rasulnya adalah perintah dan perbuatan Nabi Isa AS putra Maryam” (hlm. 43-44).
Penyimpangan yang sengaja dilakukan oleh Poernama dalam kutipan hadits di atas. Adalah merubah kata “Kitabullah” menjadi “Alkitab,” untuk dicocokkan dengan kemauan penginjil dalam membodohi pembaca. Dalam Kristen, Alkitab adalah nama Indonesia dari The Bible, kitab suci agama Kristen. Ini adalah kesalahan yang sangat mencolok.
Dalam Islam Kitabullah dan Sunnah rasul-Nya adalah istilah lain dari Al-Qur`an dan Hadits/Sunnah Rasulullah.
Sebelum diutus ke Yaman, Mu’adz bin Jabal ditanya oleh Rasulullah, “Dengan pedoman apa kau putuskan suatu urusan?” Mu’adz menjawab, “Dengan Kitabullah.”
Rasulullah bertanya lagi, “Kalau tidak ada dalam Al-Qur`an?” Mu’adz menjawab, “Dengan Sunnah Rasulullah.”
Dari cuplikan percakapan tersebut, jelaslah bahwa maksud “Kitabullah dan Sunnah Rasulullah” adalah istilah lain dari “Al-Qur`an dan Hadits/Sunnah Nabi Muhammad.” Keduanya adalah sumber hukum dalam Islam.
Kitabullah warisan Nabi Muhammad itu adalah Al-Qur’anul Karim, bukan Taurat, Injil, maupun Bibel. Allah menyebutkan bahwa wahyu yang diturunkan kepada beliau adalah Al-Qur`an: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al-Qur`an kepadamu (hai Muhammad) dengan berangsur-angsur” (Qs. Al-Insan 23).
Sebelum Rasulullah wafat, Al-Qur`an sudah selesai diwahyukan kepada beliau, sehingga sempurnalah Islam: “Pada hari ini telah Aku sempurnakan untuk kamu (Muhammad) agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagi kamu” (Qs Al-Ma`idah 3).
Pernyataan Poernama bahwa Alkitab (Bibel) yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru adalah warisan Nabi Muhammad, justru menambah daftar keawaman teologinya. Sebagai seorang penginjil, seharusnya dia tahu siapa para penulis Alkitab (Bibel) itu?
Sebagian besar Kitab Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus dkk. Dari seluruh ayat Injil, hanya 18 persen saja yang diyakini sebagai ucapan Yesus.
Penulis Kitab Taurat Musa bukanlah Nabi Musa AS. Sedangkan kitab-kitab Perjanjian Lama yang masih misterius riwayat dan sejarah penulisannya. The Bible Revised Standard Version terbitan Collins tahun 1971 menyebutkan bahwa Kitab Rut pengarangnya tidak diketahui secara pasti (not definitely known); Kitab I Samuel, II Samuel, I Raja-raja, II Raja-raja, I Tawarikh, II Tawarikh, kitab Ester, kitab Ayub, dan kitab Yunus pengarangnya tidak diketahui (unknown). Kitab Pengkhotbah penulisnya diragukan (doubtful). Kitab Habakuk tidak ada yang tahu tempat dan tanggal lahirnya (nothing known of the place or time of his birth); dll.
Sedangkan yang dimaksud dengan ‘Sunnah Rasul-Nya’ itu bukanlah sunnah Nabi Isa (Yesus), melainkan adalah Sunnah Rasulullah atau Hadits Nabi Muhammad SAW, yaitu segala perbuatan, perkataan dan keizinan (taqrir) Nabi Muhammad SAW.
Jika penginjil Poernama ingin mematuhi Sunnah Nabi Isa, maka Sunnah Nabi Isa itu yang mana? Karena beliau meninggalkan dunia tanpa meninggalkan tulisan maupun kitab. Sedangkan Kitab Injil milik Kristen yang dinisbatkan kepada beliau pada saat ini, bukanlah Injil peninggalan Nabi Isa. Keempat Injil dalam Bibel itu adalah tulisan orang-orang yang bukan murid Yesus berpuluh-puluh tahun setelah Nabi Isa tidak ada di dunia.
Sampai saat ini, umat Kristen tidak bisa memastikan bahwa tatacara peribadatan yang mereka lakukan itu adalah sesuai dengan tuntunan dan Sunnah Nabi Isa. Hanya seorang penginjil Poernama saja yang berani mengumbar slogan tentang Sunnah Nabi Isa, itu pun tak didukung dalil Alkitabiah.
2 komentar:
dasar poernama bod*h
Blokir aja tuh situs , blog dan buku-buku pemurtadan agama islam dan penghinaan terhadap: alquran , hadist dan Muhammad saw.
Posting Komentar